Friday, January 13, 2006

maestro

MENJADI SENIMAN*

Kalo memang bisa kuliah, ya kuliahlah. Tidak ada ilmu yang tidak berhubungan dengan pekerjaan kita nanti. Tapi, sebelum kuliah kalau bisa cari kerja dulu barang sebentar. Kerja apa saja, seperti kerja di perkebunan kentang, atau jadi montir mobil. Kalau Anda bekerja di ladang amatilah apa yang Anda kerjakan. Kenali betul karakter tanah yang hendak digarap—walau hanya kentang! Atau, kalau Anda jadi montir mobil, penciuman Anda harus peka dengan bau oli atau karet yang terbakar. Melukis, tentu, tapi kalo bisa dikesampingkan dahulu, lebih baik latihan menggambar. Dengar segala yang menyangkut pembudidayaan dan lakukan hal yang serius dengan keseriusan. Jangan pernah meremehkan hal yang kecil. Di tempat kuliah, atau di manapun, biasakan membaca. Tak kecuali teks yang ada di angket pembaca. Baca Sophocles dan Euripides dan Dante dan Proust. Baca segala sesuatu menyangkut tentang seni. Baca kitab suci, baca Hume, baca Pogo. Banyak baca puisi dari beragam seniman. Pergi ke salah satu sekolah seni, dua atau tiga tempat, atau ambil kursus malam kalau perlu. Melukis, melukis dan menggambar, menggambar. Cari pengetahuan, yang ada di kurikulum atau non kurikulum—matematika dan fisika dan ekonomi, logika, sejarah. Menguasai paling tidak dua bahasa di samping bahasa ibu. Tapi bagaimanapun, kuasai bahasa Inggris dan Perancis. Perhatikan teknik gambar dan gaya lukisan. Amati setiap simbol-simbol dan emblem; jangan menolak melihat papan iklan atau brosur gambar perabot rumah. Jangan ragu mengakui gambar atau lukisan yang Anda sukai atau tidak, tapi kalau Anda tidak suka tetaplah berpikiran terbuka. Jangan ketinggalan mata kuliah tentang seni, soal pra-Raphael, Hudson River School, atau generasi pelukis Jerman. Ngobrol dan ngobrol dan nongkrong di café, dengar obrolan yang dibicarakan orang, tentang Brahm, tentang Brubeck, dan dengar topik-topik hangat di radio. Dengar pengkhotbah di kampung dan di kota. Dengar para politisi bicara. Kalau perlu gambar wajah mereka. Dan ingat, Anda sedang mencoba belajar memikirkan apa yang ingin Anda pikirkan (…you are trying to learn to think what you want to think), Anda sedang mengordinasi pikiran, tangan, dan mata. Pergi ke semua museum dan galeri seni bahkan ke studio-studio seniman. Pergi ke Paris dan Madrid dan Roma dan Ravenna dan Padua. Diam di Sainte Chapelle, di Kapel Sistine, Gereja Carmine di Florence. Gambar dan gambar dan melukis dan belajar segala bentuk media gambar: coba lithography dan aquatint dan cetak saring. Kenali segala hal tentang seni, dan segala pengertiannya dan segala pendapat mengenainya. Jangan takut terlibat dengan seni atau politik; jangan takut belajar menggambar lebih baik dari yang pernah dilakukan; dan jangan pernah ragu mencoba segala macam seni, yang berkelas atau yang biasa-biasa, lakukanlah dengan rasa hormat.

* Dikutip dari buku “ Aim for a Job in Graphic Design/Art” karya S. Neil Fujita, hlm 79.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home